Silsilah nasab (Jalur keturunan) Sayyidina Muhammad Shollallahu’alaihi Wasallam kepada kakek-kakeknya:
SILSILAH NASAB NABI MUHAMMAD SAW SAMPAI
ADNAAN
Silsilah Nasab Nabi Muhammad saw. Sampai Kepada
Adnaan.
Dalam Kitab Al-‘Aqdul Jauhar Fii Maulidinna Biyyil Azhar, yang lebih di kenal Kitab Al- Barzanji Li As-Sayyid Ja’far bin Hasan bin Abdul Kariim bin Muhammad bin Rosul bin Abdus Sayyid Al-Barzanji. Beliau lahir tahun 1126 H, wafat tahun 1177 H
ditulis sebagai berikut:
Dalam Kitab Al-‘Aqdul Jauhar Fii Maulidinna Biyyil Azhar, yang lebih di kenal Kitab Al- Barzanji Li As-Sayyid Ja’far bin Hasan bin Abdul Kariim bin Muhammad bin Rosul bin Abdus Sayyid Al-Barzanji. Beliau lahir tahun 1126 H, wafat tahun 1177 H
ditulis sebagai berikut:
وَبَعْدُ فَأَقُوْلُ هُوَ سَيِّدُنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَاسْمُهُ شَيْبَةُ الْحَمْدِ، حُمِدَتْ خِصَالُهُ السَّنِيَّةُ، اِبْنِ هَاشِمٍ وَاسْمُهُ عَمْرُو بْنِ عَبْدِ مَنَافٍ وَاسْمُهُ الْمُغِيْرَةُ الَّذِيْ يَنْتَمِي الْإِرْتِقَاءُ لِعُلْيَاهُ، اِبْنِ قُصَيٍّ وَاسْمُهُ مُجَمِّعٌ سُمِّيَ بِقُصِيٍّ لِتَقَاصِيْهِ فِيْ بِلَادِ قُضَاعَةَ الْقَصِيَّةِ إِلَى أَنْ أَعَادَهُ اللهُ تَعَالَى إِلَى الْحَرَمِ الْمُحْتَرَمِ فَحَمَى حِمَاهُ اِبْنِ كِلَابٍ وَاسْمُهُ حَكِيْمٌ، اِبْنِ مُرَّةَ، اِبْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَيِّ بْنِ غَالِبِ بْنِ فِهْرٍ وَاسْمُهُ قُرَيْشٌ وَإِلَيْهِ تُنْسَبُ الْبُطُوْنُ الْقُرَشِيَّةُ وَمَا فَوْقَهُ كِنَانِيٌّ كَمَا جَنَحَ إِلَيْهِ الْكَثِيْرُ وَارْتَضَاهُ، اِبْنِ مَالِكِ بْنِ النَّضْرِ بْنِ كِنَانَةَ بْنِ خُزَيْمَةَ بْنِ مُدْرِكَةَ بْنِ اِلْيَاسَ وَهُوَ أَوَّلُ مَنْ أَهْدَى الْبُدْنَ إِلَى الرِّحَابِ الْحَرَمِيَّةِ وَسُمِعَ فِيْ صُلْبِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ اللهَ تَعَالَى وَلَبَّاهُ، اِبْنِ مُضَرَ بْنِ نِزَارِ بْنِ مَعَدِّ بْنِ عَدْنَانَ وَهَذَا سِلْكٌ نَظَمَتْ فَرَائِدَهُ بَنَانُ السُّنَّةِ السَّنِيَّةِ
Artinya:
“Nabi Muhammad Shollallaahu‘alaihi wasallam bin Sayyid Abdullah bin Abdul Muththolib (Namanya Syaibatul Hamdi) bin Hasyim (Yang namanya Amr) bin Abdu Manaf (Namanya Al-Mughiroh) bin Qushoyyi (Namanya Mujammi’) bin Kilaab (Namanya Hakim) bin Murroh bin Ka’ab bin Lu’ayyi bin Ghoolib bin Fihr (Namanya Quroisy dan menjadi cikal bakal nama Suku Quraisy) bin Maalik bin An-Nadhor bin Kinaanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyaas bin Mudhor bin Nizaar bin Ma’add bin Adnaan”.
SILSILAH NASAB DARI ADNAN SAMPAI NABI ADAM A.S
Silsilah Nasab berikutnya dari Adnan
sampai kepada Nabi Adam a.s
Didalam kitab Tahqiiqul Maqoom ‘Alaa Kifaayatil ‘Awaamm Fii ‘Ilmi al-Kalaam, Li Syaikh Ibrohim al-Baajuuri. Beliau lahir tahun 1198 H, wafat tahun 1277 H):
وَقَدْ ذَكَرَ الْعِرَاقِيُّ أَصَحَّهَا فِيْ أَلْفِيَةِ السِّيْرَة وَحَاصِلُهُ أَنَّ عَدْنَانَ بْنُ أُدّ بْنِ أُدَدْ بْنِ مُقَوَّمِ بْنِ نَاحُوْرِ بْنِ تَيْرَخْ بْنِ يَعْرُبْ بْنِ يَشْجُبْ بْنِ نَابِتِ بْنِ إِسْمَاعِيْلَ بْنِ إِبْرَاهِيْمَ (عَلَيْهِمَا السَّلَامُ) اِبْنِ تَارَخْ بْنِ نَاحُورْ بْنِ شَارُوخْ بْنِ أَرْغُوْ بْنِ فَالَخْ بْنِ عَيْبَرْ قَالَ بَعْضُهُمْ هُوَ سَيِّدُنَا هُوْدٌ (عَلَيْهِ السَّلَامُ) اِبْنِ شَالَخْ بْنِ أَرْفَخْشَدْ بْنِ سَامْ بْنِ نُوْحٍ (عَلَيْهِ السَّلَامُ) وَاسْمُهُ عَبْدُ الْغَفَّارِ اِبْنِ لَامَكْ بْنِ مَتُّوْ شَلْخَ بْنِ خَنُوخْ قَالَ ابْنُ إِسْحَاقَ إِنَّهُ إِدْرِيْسُ فِيْمَا يَزْعُمُوْنَ اِبْنِ يَرْدَ بْنِ مَهْلَايِيْلَ بْنِ قَيْنَنْ بْنِ يَانُشْ بْنِ شِيْثٍ (عَلَيْهِ السَّلَامُ) اِبْنِ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ.
“Telah disebutkan oleh Al Imam al-Iroqiy dan juga di shohihkannya didalam Kitab Al-Fiyah As-Siirroh bahwa: “(Adnan) bin Udd bin Udad bin Muqowwam bin Naahuur bin Tairokh bin Ya’ruub bin Yasyjub bin Naabit bin Nabi Isma’il ‘Alaihissalaam bin Nabi Ibrohim ‘Alaihissalaam bin Taarokh bin Naahuur bin Syaaruukh bin Arghuu bin Faalakh bin ‘Aibar (Ada yang mengatakan beliau adalah Nabi Hud ‘Alaihissalaam) bin Syaalakh bin Arfakhsyad bin Saam bin Nabi Nuh ‘alaihissalaam bin Laamak bin Mattuusyalkho bin Khonuukh (Ada yang mengatakan beliau adalah Nabi Idris ‘Alaihissalaam) bin Yard bin Mahlaayiil bin Qoinan bin Yaanusy bin Nabi Syits ‘Alaihissalaam bin Nabi Adam ‘Alaihissalaam”. Wallaahua’lam.
Didalam kitab Tahqiiqul Maqoom ‘Alaa Kifaayatil ‘Awaamm Fii ‘Ilmi al-Kalaam, Li Syaikh Ibrohim al-Baajuuri. Beliau lahir tahun 1198 H, wafat tahun 1277 H):
وَقَدْ ذَكَرَ الْعِرَاقِيُّ أَصَحَّهَا فِيْ أَلْفِيَةِ السِّيْرَة وَحَاصِلُهُ أَنَّ عَدْنَانَ بْنُ أُدّ بْنِ أُدَدْ بْنِ مُقَوَّمِ بْنِ نَاحُوْرِ بْنِ تَيْرَخْ بْنِ يَعْرُبْ بْنِ يَشْجُبْ بْنِ نَابِتِ بْنِ إِسْمَاعِيْلَ بْنِ إِبْرَاهِيْمَ (عَلَيْهِمَا السَّلَامُ) اِبْنِ تَارَخْ بْنِ نَاحُورْ بْنِ شَارُوخْ بْنِ أَرْغُوْ بْنِ فَالَخْ بْنِ عَيْبَرْ قَالَ بَعْضُهُمْ هُوَ سَيِّدُنَا هُوْدٌ (عَلَيْهِ السَّلَامُ) اِبْنِ شَالَخْ بْنِ أَرْفَخْشَدْ بْنِ سَامْ بْنِ نُوْحٍ (عَلَيْهِ السَّلَامُ) وَاسْمُهُ عَبْدُ الْغَفَّارِ اِبْنِ لَامَكْ بْنِ مَتُّوْ شَلْخَ بْنِ خَنُوخْ قَالَ ابْنُ إِسْحَاقَ إِنَّهُ إِدْرِيْسُ فِيْمَا يَزْعُمُوْنَ اِبْنِ يَرْدَ بْنِ مَهْلَايِيْلَ بْنِ قَيْنَنْ بْنِ يَانُشْ بْنِ شِيْثٍ (عَلَيْهِ السَّلَامُ) اِبْنِ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ.
“Telah disebutkan oleh Al Imam al-Iroqiy dan juga di shohihkannya didalam Kitab Al-Fiyah As-Siirroh bahwa: “(Adnan) bin Udd bin Udad bin Muqowwam bin Naahuur bin Tairokh bin Ya’ruub bin Yasyjub bin Naabit bin Nabi Isma’il ‘Alaihissalaam bin Nabi Ibrohim ‘Alaihissalaam bin Taarokh bin Naahuur bin Syaaruukh bin Arghuu bin Faalakh bin ‘Aibar (Ada yang mengatakan beliau adalah Nabi Hud ‘Alaihissalaam) bin Syaalakh bin Arfakhsyad bin Saam bin Nabi Nuh ‘alaihissalaam bin Laamak bin Mattuusyalkho bin Khonuukh (Ada yang mengatakan beliau adalah Nabi Idris ‘Alaihissalaam) bin Yard bin Mahlaayiil bin Qoinan bin Yaanusy bin Nabi Syits ‘Alaihissalaam bin Nabi Adam ‘Alaihissalaam”. Wallaahua’lam.
DARI NASAB AYAH
Dari Pihak Ayah adalah:
“Nabi Muhammad Shollallaahu‘alaihi
wasallam bin Sayyid Abdullah bin Abdul Muththolib (Namanya Syaibatul Hamdi) bin
Hasyim (Yang namanya Amr) bin Abdu Manaf (Namanya Al-Mughiroh) bin Qushoyyi
(Namanya Mujammi’) bin Kilaab (Namanya Hakim) bin Murroh bin Ka’ab bin Lu’ayyi
bin Ghoolib bin Fihr (Namanya Quroisy dan menjadi cikal bakal nama Suku
Quraisy) bin Maalik bin An-Nadhor bin Kinaanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin
Ilyaas bin Mudhor bin Nizaar bin Ma’add bin Adnaan”.
DARI NASAB IBU
DARI NASAB IBU
Dari Pihak Ibu:
“Nabi Muhammad Shollallaahu‘alaihi
Wasallam bin Sayyidah Aminah binti Wahbin bin Abdul Manaf (Namanya Al-Mughiroh)
bin Zuhroh bin Kilaab (Namanya Hakim) bin Murroh bin Ka’ab bin Lu’ayyi bin
Ghoolib bin Fihr (Namanya Quroisy dan menjadi cikal bakal nama Suku Quraisy)
bin Maalik bin An-Nadhor bin Kinaanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyaas bin
Mudhor bin Nizaar bin Ma’add bin Adnaan”.
Maka silsilah Nabi Muhammad saw dari
pihak ayahnya dan ibunya bertemu pada kakek yang kelima dari pihak ayah yaitu
Kilaab bin Murroh. Karena Kilaab mempunyai dua orang anak laki-laki,
masing-masing bernama Qushoyyi dan Zuroh. Qushoyyi itulah yang menurunkan Sayyid
Abdullah (Ayah Nabi Muhammad). Dan Zuroh itulah yang menurunkan Sayyidah Aminah
(Ibu Nabi Muhammad). Maka Sayyid Abdullah dan Sayyidah Aminah adalah satu
bangsa yaitu sama-sama bangsa Quraisy dalam satu negeri bernama Hijaz (Mekkah)
dan dalam keturunan yang dekat sekali.
SILSILAH NASAB PERNIKAHAN ADNAN HINGGA NABI MUHAMMAD
SILSILAH NASAB PERNIKAHAN ADNAN HINGGA NABI MUHAMMAD
Dari Silsilah Adnan Hingga Rosulullah
secara lengkap pernikahan:
“Adnan menikah dengan seorang wanita dari
bangsanya sendiri bernama Aminah, dengan Aminah itu mereka mempunyai anak laki-laki
yang bernama Mu’add. Ma’add menikah dengan seorang wanita bernama Mu’anah,
dikaruniai anak laki-laki bernama Nizaar. Nizaar menikah dengan seorang wanita
bernama Saudah. Dikaruniai empat anak laki-laki, diantaranya yang bernama
Mudhor. Mudhor menikah dengan wanita bernama Robbah. Dikaruniai beberapa anak
laki-laki, diantaranya bernama Ilyas. Ilyas menikah dengan wanita bernama
Khondaf. Dikarunia beberapa anak laki-laki, diantaranya bernama Mudrikah.
Mudrikah menikah dengan wanita bernama Salam. Dikaruniai beberapa anak
laki-laki, diantaranya bernama Khuzaimah. Khuzaimah menikah dengan wanita
bernama Awanah. Dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Kinaanah. Kinaanah
menikah dengan wanita bernama Barroh. Dikaruniai beberapa anak laki-laki,
diantaranya bernama Nadhor. Nadhor menikah dengan wanita bernama Atikah.
Dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Maalik. Maalik menikah wanita bernama
Jandalah. Dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Fihr. Fihr menikah dengan
wanita bernama Lafla. Dikaruniai dua anak laki-laki, diantaranya bernama
Ghoolib. Ghoolib menikah dengan wanita bernama Salma. Dikaruniai dua anak
laki-laki, diantaranya bernama Lu’ayyi. Lu’ayyi menikah dengan wanita bernama
Matiyah. Dikarunia beberapa anak laki-laki, diantaranya bernama Ka’ab. Ka’ab
menikah dengan wanita bernama Wahsyiyah. Dikarunia beberapa anak laki-laki,
diantaranya bernama Murroh. Murroh menikah dengan wanita bernama Hindun.
Dikaruniai tiga anak laki-laki, diantaranya bernama Kilaab. Kilaab menikah
dengan wanita bernama Fathimah. Dikaruniai dua orang anak laki-laki Qushoyyi
dan Zuhrah. Qushoyyi menikah wanita bernama Hubayya. Dikaruniai tiga orang anak
laki-laki, masing-masing bernama Abdud Dar, Abdul Manaf, Abdul Uzza. Abdul
Manaf menikah dengan wanita bernama Atikah. Dikaruniai empat anak laki-laki,
yang masing-masing bernama Hasyim, Abdu Syamsin, Muththolib, dan Naufal. Hasyim
menikah dengan wanita bernama Salma. Dikaruniai seorang anak laki-laki bernama
Abdul Muththolib. Abdul Muththolib menikah dengan wanita bernama Fathimah.
Dikaruniai bebarapa orang anak laki-laki, yang masing-masing bernama Harits,
Abdul Azz (Uzza), Abdul Manaf, Zubair dan Abdullah. Dan pula anak-anak Abdul
Muththolib yang lain seperti Abbas, Hamzah, Dhiror, Muqawwam (Abdul Ka’bah) dan
beberapa anak perempuan, tetapi semuanya berbeda dari lain ibu. Lengkapnya
tanpa ada perbedaan pendapat, anak laki-lakinya Harits, Abdul Uzza, Abdul
Manaf, Zubair, Hamzah, Abbas, Abu Lahab (Dhiror), Muqowwam, Abu Tholib,
Abdullah. Sayyid Abdullah menikah dengan wanita bernama Sayyidah Aminah.
Dikaruniai seorang anak laki-laki mulia bernama Sayyidina Rosulullah Muhammad
Shollallahu’alaihi Wasallam”